Rabu, 13 November 2013

Ini Akibatnya Jika Langsung Tidur Setelah Makan

tidur setelah makan

Saat perut kenyang setelah makan, kebanyakanorang akan merasa mengantuk dan tak jarang juga langsung tidur. Tak hanya bisamenimbun lemak, langsung tidur setelah makan bisa mengakibatkan hal buruk padatubuh. Apa saja?


Langsung tidur setelah makan dapat membuattubuh Anda bekerja keras untuk mencerna makanan terakhir yang masuk ke perutdan hal tersebut dapat menyebabkan masalah, mulai dari gangguan pencernaanhingga peningkatan risiko stroke.

Berikut beberapa bahaya yang terjadi jika Andalangsung tidur setelah makan, seperti dilansir Livestrong :

1. Berat badan naik
Untuk menurunkan berat badan, Anda harusmembakar kalori lebih banyak dari kalori yang Anda masukkan ke tubuh. Makanlarut malam sangat berbahaya karena bisa membuat tubuh menumpuk lemak lebihbanyak. Jika Anda lapar tengah makan, sebaiknya cobalah mengisi perut denganmakanan sehat seperti salad dan buah, bukan makanan tinggi kalori seperti kueatau pizza.

2. Rasa panas di dada
Berbaring setelah makan mungkin akan membuatAnda merasa baik pada awalnya. Tapi sementara tubuh beristirahat, sistem pencernaanakan bekerja keras. Langsung tidur setelah makan bisa memicu sakit maag, yangdisebabkan oleh kelebihan asam lambung sehingga menimbulkan rasa panas yangmenyebar naik dari perut ke dada dan kadang sampai tenggorokan.

3. Refluks asam
Gastroesophageal reflux disease (GERD) ataurefluks asam terjadi karena katup antara perut dan kerongkongan tidak menutupsepanjang jalan. Hal ini memungkinkan asam lambung untuk kembali ketenggorokan, yang menyebabkan sensasi terbakar. Berbaring ke sisi kanan setelahmakan dapat memperburuk kondisi ini.

4. Stroke
Langsung tidur setelah makan juga dapatmeningkatkan peluang untuk mengalami stroke, menurut sebuah penelitian yangdilakukan di University of Ioannina Medical School di Yunani.

Penelitian yang difokuskan pada 500 orangsehat, menemukan bahwa orang yang menunggu paling lama antara makan dan tidurberada di risiko terendah mengalami stroke.

Teori pertama menyebutkan hal ini terjadikarena refluks asam lebih mungkin menyebabkan apnea tidur, yaitu henti napassaat tidur yang dapat meningkatkan risiko stroke.

Teori lain menjelaskan bahwa hal ini terjadikarena sistem pencernaan bekerja keras sehingga dampaknya meningkatkan tekanandarah, kadar gula darah dan mungkin juga mempengaruhi kolesterol yangmeningkatkan peluang stroke. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untukmengkonfirmasi temuan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar