Jumat, 15 November 2013

Waspadai 5 Gangguan Makan Baru ini

gangguan makan

Selama bertahun-tahun kita hanya mengenalanoreksi dan bulimia sebagai satu-satunya jenis gangguan makan. Namunpenelitian-penelitian baru mengungkap banyak aspek baru dari gangguan makan.


Pada awal tahun 1990-an, American PsychiatricAssociation pun memperkenalkan kategori diagnosis baru: eating disorders nototherwise specified (EDNOS) atau gangguan makan yang tidak spesifik.

Sebagai kategori yang bisa mencakup berbagaisub-dignosis, EDNOS bisa diaplikasikan pada pasien yang memiliki gangguan makannamun kriterianya tak cocok dengan anoreksia ataupun bulimia. Belakangan jumlahkasus EDNOS justru melebihi anoreksia dan bulimia.

Berikut ini lima jenis gangguan makan baruyang termasuk dalam EDNOS seperti dilansir dari ABC News :

1. Orthorexia
Penderita orthorexia biasanya hanya mau makanmakanan organik atau menolak memakan bahan apapun yang tidak berkualitas"murni", ujar psikolog klinis Sari Shepphird, Ph.D.

Berbeda dengan penderita anoreksia, penderitaorthorexia tak selalu berpikir dirinya gemuk atau berusaha keras menjadi kurus;beberapa diantaranya justru termotivasi oleh ketakutan terhadap kesehatan yangburuk atau keinginan untuk meningkatkan penghargaan terhadap dirinya sendiri.

Ironisnya, kondisi orthorexia yang parah dapatmengakibatkan malnutrisi atau kekurangan gizi.

2. Pregorexia
Penderitanya suka melakukan diet dan olahragaekstrim saat hamil untuk menghindari pencapaian berat badan hingga 25-35 ponseperti yang biasa direkomendasikan dokter.

"Ada banyak tekanan sosial terhadapwanita untuk selalu tampil langsing saat hamil dan sesudah melahirkan,"kata Shepphird. "Namun pregorexia muncul sebagai masalah kesehatan yangsangat serius." Calon ibu yang kelaparan beresiko terkena depresi, anemiadan hipertensi sementara calon bayinya bisa mengalami kekurangan gizi sehinggakeguguran atau lahir cacat.

3. Binge Eating
Penderita Binge Eating seringkali kompulsifdan makan dengan porsi makanan yang berlebihan, biasanya untuk mengatasi emosinegatif atau stres.

Penderita Binge Eating mengonsumsi makanandalam jumlah besar dengan sangat cepat hingga kekenyangan, meski dirinya merasatak nyaman dengan itu. Sebagian besar penderitanya pun makan secara diam-diamuntuk menyembunyikan kebiasaannya tersebut.

Banyak diantaranya merasa tak berdaya untukmenghentikan kebiasaan makannya, meski banyak juga yang merasa jijik denganitu.

Berbeda dengan bulimia, penderitanya takmencoba mengatasi kebiasaan itu dengan memuntahkan makanannya atau berpuasa.Meski tak semua penderita mengalami kelebihan berat badan atau obesitas,penderita jelas-jelas beresiko memiliki masalah kesehatan.

4. Anorexia Athletica
Gangguan ini merupakan kecanduan terhadapolahraga. Porsi olahraga penderita melebihi kebutuhan olahraga ideal, bahkanjadwal ke gym-nya bisa mengganggu pekerjaan atau hubungan asmaranya.

"Jika penderita tidak mengikuti rutinitasolahraganya yang ketat itu, penderita seringkali merasa sangat cemas ataubersalah." Penderita juga berpotensi mengalami masalah jantung yang fataldan depresi.

5. Drunkorexia
Penderita gangguan makan ini membatasi asupanmakanannya agar bisa banyak minum alkohol. University of Missouri menemukanbahwa hampir 30 persen mahasiswi di AS memiliki perilaku drunkorexic,"menyimpan" kalori mereka untuk minum minuman keras agar terhindardari penambahan berat badan atau lebih cepat mabuk.

Sayangnya, dengan kebiasaan itu, wanita-wanitaini memperbesar peluangnya sendiri untuk mengalami keracunan alkohol, memilikiperilaku seksual yang tak terbatas dan konsekuensi jangka panjang sepertipenyakit jantung dan liver.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar