Bocah kecil ini memiliki kulit di punggungyang mengeras yang menyerupai cangkang kura-kura sehingga ia dijuluki 'TurtleBoy'. Tapi kini cangkang kura-kura tersebut berhasil dihilangkan melaluioperasi.
Maimaiti Hali yang berusia 8 tahun seringkalidiledek dan dijuluki sebagai 'turtle boy' akibat kulit di punggungnya yangmengeras. Kondisi ini membuatnya tampak berbeda dan aneh dibanding anak-anaklainnya.
Awalnya para medis mengalami kesulitan ketikamendiagnosis masalah ini karena belum pernah menemukan kasus seperti inisebelumnya. Dokter pun menyatakan kondisi ini akibat sel kulit yang tumbuhkeras dan terus berkembang membentuk cangkang kura-kura.
Maimati pun mengalami tubuh bungkuk karenaadanya tekanan dari kulit yang mengeras tersebut. Selain mengalami nyeri secarafisik, ia juga harus menerima ejekan dan cemoohan dari teman-temannya.
"Kami diberitahu operasi tidak mungkinkarena ia masih sangat muda jadi kami harus menunggu. Tapi pertumbuhannyasemakin besar dan lebih keras," ujar sang ayah, Musai, seperti dikutipdari The Sun.
Musai menuturkan meski orang-orangmengintimidasi Maimaiti, ia tetap menjadi anak yang berani dan baik serta tidakpernah mengeluh. Kondisi inilah yang membuat orangtuanya bertekad untukmenghilangkan kulit yang mengeras tersebut.
Dokter pun menyetujui untuk melakukan operasipengangkatan kulit tersebut. Petugas medis dari Urumqi Military GeneralHospital menghilangkan kulit yang tumbuh mengeras ini dan menggantinya dengancangkokan kulit dari kulit kepala dan kaki Maimaiti.
"Kulit yang kita hilangkan adalah setebalkulit banteng. Kami menggunakan kulit kepala karena ia bisa tumbuh kembalidengan angat cepat, jadi kami berharap ia bisa sembuh total," ujar kepalaahli bedah, Ye Xiangpo.
Musai dan Maimaiti mengaku seperti mendapatkankeajaiban dan senang dengan hasil operasi yang berlangsung hingga 2 jam untukmenghilangkan mutasi pertumbuhan kulit yang mengeras tersebut.
"Ini agak menyakitkan, tapi saya tidakakan khawatir lagi anak-anak akan menertawakan saya. Saya bisa pergi keluar dibawah sinar matahari tanp amenggunakan baju dan berenang bersamateman-teman," ujar Maimaiti yang berasal dari Heping, China Utara.
Kini Maimaiti pun tidak perlu merasa takutakan diejek oleh teman-temannya, dan ia pun bisa menjalani kehidupannya sepertianak-anak normal lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar