Setelah didesak-desak oleh saudara-saudaranya,akhirnya seorang petani setuju untuk merelakan isterinya melahirkan dirumahsakit dikota.
Setelah dekat waktunya, sang petani punmembawa isterinya naik gerobak kerumah sakit di kota. Sementara isterinyaberada dikamar bersalin, sang petani duduk diruang tunggu sambil mengisap pipa.
Beberapa jam kemudian, seorang perawatmendapatkan petani itu dan memberitahukan bahwa isterinya sudah melahirkan.
"Selamat, putra Bapak kembar tiga"kata perawat.
"Tiga bayi sekaligus ?" tanyasipetani dengan amat terkejut, sampai pipanya jatuh dari mulutnya.
Kemudian sipetani mengambil senapanberburunya, berdiri dengan geram dan bersiap pergi.
"Mau kemana, pak ?" tanya perawatdengan heran bercampur ngeri.
"Mau kemana?"jawab si petani,"Tentu mau bikin perhitungan dengan dua b*****an yang lain itu."
===========================================================
Bardosono masuk restaurant fine dining danmesen lengkap dari tea Lipton anget, appetiser, desert, dan bandrek temulawakanget. Dengan gagah ia duduk menanti.
Tea Lipton anget datang, tapi Bardo kagetngeliat jempol kanan si waiter masuk ke tea Liptonnya. Mbatin Bardo, "Eh,gila ah tapi 'ga sengaja kali." Dengan tenang dihirup nya.
3 menit kemudian sop jamurnya diantar, astagajempolnya juga nyemplung! Masih sabar Mas Bardo walau udah mangkel, tapi inikan resto fine dining gak bisa bengak-bengok spt di warteg langganannya."Sabarrr Mas," dalam hati Mas Bardo.
Abis sup diangkat mangkoknya dan datang spaghetti.
"Carbonara, brengsek, jempolnya masukjuga. Wah ini wis ndak bener."
Tapi karena lapar ditahannya amarahnya dngniat nanti mau manggil menejer resto.
Dilahap spaghetti dan matanya mulai jelalatannyari mas menejer.
Abis spaghetti, dinantikannnya bandrek dan ..."Setan! Sialan ni pelayan. Jempolnya ikut juga masuk ke bandrekanget."
Naik pitam mas Bardo bengok kuencenngg"Ehm menejer sini!"
"Ada apa Pak?"
"Itu anak buahmu edan. Masak jempoltangan kanannya masuk kesemua masakan dan minuman yg kupesan!"
"Ah masa pak? Jumprit sini kamu, apabenar jempolmu kamu masukkan?"
"Ya, Pak...." tegas Jumprit.
"Edan kamu, kenapa begitu? Kan udahdiajarin tempo hari ga boleh!" seru menejer.
Bardosono senang sedikit karena diperhatikan."Wah alamat makan gratis nih."
Jumprit menjawab, " Jempol saya keseleoPak, kata dokter mesti diangetin terus, lha masakan kan anget, jadi sayacemplungin aja."
Mendengar itu marah sang Bardo: " Kurangajar kamu, mau angettt ya? Kalau mau anget tak ajarin, masukin tuh jempol kelobang pantat, anget disitu. Kurang asem!"
Jumprit: "Iya Pak, saya tahu, kalau laginungguin makanan di dapur, saya colok di situ dulu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar