Selasa, 29 Oktober 2013

Dibuka, Lowongan Penambang Harta di Asteroid

asteroid

Asteroid pernah memicu ledakan setara 1.000kali bom atom Hiroshima di Tunguska. Bahkan, memusnahkan spesies Dinosaurussaat jatuh 65 juta tahun lalu di Semenanjung Yucatan. Kini, para ilmuwan sedangmengerahkan daya upaya untuk mencegah ancaman Asteroid 2011 AG5 yang berpotensimenabrak Bumi pada 2 Februari 2040. Batu angkasa dianggap ancaman.

Tapi tidak untuk seorang bos Google, sutradaraHollywood tenar nan kaya, mantan astronot, dan pengusaha luar angkasa yangtergabung dalam Planetary Resources. Bagi mereka, asteroid adalah tambang harta.

Baru kemarin perusahaan yang didirikan tahun2010 itu mengumumkan rencana menambang logam bergarha platinum dan juga air diasteroid dekat Bumi. Kini, mereka membuka lowongan kerja. "Salah satualasan mengapa kami memutuskan mengumumkan rencana besar ini, karena kamisedang agresif mencari insinyur-insinyur terbaik di dunia untuk melengkapi timkami," kata salah satu pendiri dan pimpinan Planetary Resources, PeterDiamandis, seperti dimuat situs sains, Space.com. "Sulit untuk mencariyang terbaik secara diam-diam."

Lebih jelasnya, Planetary Resources sedangmencari para insinyur yang membantu mendesain dan membangin robot penambangasteroid. Bukan jagoan seperti tokoh yang diperankan Bruce Willis yang dikirimuntuk mengebom asteroid dalam Film Armageddon. Namun, pegawai ini diharap bisamengubah konsep pertambangan asteroid yang selama ini dianggap fiksi ilmiahmenjadi kenyataan.

Saat ini, perusahaan itu telah mempekerjakansekitar dua lusin insinyur. Diamandis berharap, meski lowongan dibuka, profil pegawaitak terlalu gemuk agar efisien. "Kami mempekerjakan orang yang terbaik diantara yang terbaik."

Saat ini saja, setelah rencana besarperusahaan itu diumumkan lewat media, ribuan orang mengontak PlanetaryResources. Termasuk relawan yang tak terhitung jumlahnya, yang menawarkanbantuan untuk mewujudkan eksplorasi luar angkasa.

Perusahaan kecil dengan mimpi besar

Planetary Resources bukan perusahaanabal-abal. Ia didukung sumber daya, dana, dan reputasi hebat para tokohnya. Duapendirinya, Diamandis dan Eric Anderson, adalah pioner dalam industripenerbangan komersial ke luar angkasa. Di antara para investornya adalahpendiri Google, Larry Page dan Eric Schmid.

Sementara, sutradara James Cameron, mantanastronot NASA Tom Jones, dan ilmuwan planet dari kampus mentereng MIT SaraSeager duduk di jajaran penasehat.

Ada dua hal yang diincar Planetary Resources:platinum dan air. Platinum adalah kelompok logam yang terdiri dari  ruthenium, rhodium, palladium, osmium,iridium, dan platinum, yang hanya ditemukan dalam konsentrasi rendah di Bumi.

Jika ketersediaan logam ini melimpah, niscayaongkos untuk memproduksi hampir semua barang termasuk piranti elektronikdefibrillator, perangkat selular, TV, komputer, monitor, dan katalis akanberkurang.

Sementara, air diproyeksikan akandiperdagangkan di luar angkasa. Air akan membantu para astronot tetapterhidrasi, juga membantu untuk bercocok tanam di luar angkasa. Lebih jauhlagi, air akan digunakan sebagai perisai radiasi pada pesawat luar angkasa.Juga bisa dipecah menjadi unsurnya, oksigen dan hidrogen -- komponen bahanbakar utama roket.

Planetary Resources berharap tambang air diasteroid menjadi tonggak dari cita-cita mewujudkan 'pompa bensin' yangmenyediakan bahan bakar bagi roket. Untuk kendaraan luar angkasa ruteBumi-Mars, misalnya.

Tujuan perusahaan itu, selain mencarikeuntungan dengan penjualan material berharga, juga bertujuan meningkatkaneksplorasi dan eksploitasi angkasa luar, dengan sumber dayanya, memposisikandiri sebagai 'industri jangkar' untuk membantu menyebarkan spesies manusia keseantero tata surya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar